Cari Blog Ini

Rabu, 16 November 2011

SEJARAH DARAH & SAMPAH di NEGERIKU


Hey Indonesia … bersatu dan tetap terjaga
Jihad bingkai negerikku
Tapaki sejarah panjang dan harapan generasi kami
Generasi yang Selalu Menitipkan Harapan
Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa
Bagi Tanah Air Ini … Indonesia
Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang di Negeriku
Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Cut Nyak Djien Hingga Pattimura
Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini
Kau Membentang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Legenda Perang Dan Senapan
Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka Ternyaring
Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur
Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur
Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur
Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan Karikatur
Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah
Harapan Yang Sempit Hitam
Diujung Sejarah Dan Harapan Telah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan
Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata
Keringat Berubah Menjadi Sampah
Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka
Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana
Seperkasa Para Pejuang Diantara Legenda Gatot Kaca
Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang
“Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas”
Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas
Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina
Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia … Indonesia …
Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984
Bungkam Darah Priok Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat
Parodi Stimulator Air Liur Babi LB Moerdani Dan Tri Sutrisno
Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham
Dan Arwah Baharudin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir
Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu
Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku
Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!!
Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!!
Memvonis Jaffar Umar Thalib
Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak
Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!!
Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe’i
Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah
Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah
Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama
Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah
Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang
Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara
Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sembilan Puluh Delapan
Cerminan Yang Takkan Terlupakan
Dan Abu Bakar Ba’asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam
Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita
Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia … Indonesia …
Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku
Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul
Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul
Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika
Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara
Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca
Disudut Sakral Penghianatan Nusantara
Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta
Etika Penghianat Jelata
Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara
Merobek Dibalik Neraca Pembenaran
Membuat Respon Penghuni Istana
Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika
Kesenjangan Yang Harus Kami Telan
Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam
Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani
Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram
Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam
Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste
Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah
Menjadi Koleksi Sejarah
Koran Paper Dan Pembantaian Moneter
Situbondo Ketapang Hingga Papua
Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madinah
Merekam Batas Wacana Politik
Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri

PENCARI JEJAK




Oleh Abdurrahman Pasaribu

Rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu …
Apa yang kau cari dari cerita hidup yang panjang
Dari sudut syair dunia yang pastikan hilang
Adakah estetika yang lebih bijak dari keteladanan
Pengiris lukisan alam yang tak kunjung menyentuh hatimu
Ingatlah itu !
Seperti sebatang kara di padang pasir Robadzah
Di balik sebuah keterbatasan kain kaffan yg sunyi
Pada indah sketsa teduhnya sebuah kesolehan
Begitulah Abu Dzar Al Ghifari menyemai cermin tentang keteguhan
Maka maafkanlah segala kekhilafan muawiyah
Agar sudut pandang tak ciptakan noda ukhuwah
BerIstigfarlah di tiap keping kenikmatan dunia
Semoga hari-harimu penuh dengan kemuliaan ibadah
Bermunajatlah ke sudut cerita abadi tentang keTakwaan
Ada cerita menarik pada bingkai rekonsiliasi di Futu’ Mekkah
Maka pergilah ke bukit Uhud dan kenanglah sejarah itu
Jawaban ketika hawa nafsu berada di atas keImananmu
Maka kemanakah pujangga Zulfikar yang tak pernah gentar
Menjaga jejak kesadaran tanpa paranoia seperti Abu Hanifah
Ramuan hati keEmasan Ibnul Qoyyim Al Jauziah
Kemurnian terompah kaki Bilal di Surga
Terjagalah jejak-jejak kesolehan, terjagalah dalam Nikmat & Ridho Alloh …
Rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu rapatkan Shafmu …
Bisakah kita belajar untuk bisa merasa
Bukan hanya sekedar merasa bisa
Dari waktu dan ilmu koleksi tulang imam Syafei
Maka selamilah jejak hidupmu dalam kesabaran
Merintis nurani kepahlawanan dalam esensi kesetiaan
Ksatria-ksatria pewarna sejarah tentang harapan
Penikmat Aqidah dalam kekhusyuan amaliah ibadah
Merapatkan setiap shaf dalam 5 waktu yang khusyu
Tapi tragedi di perang Mu’tah adalah fenomena
Dan Khalid membayar kesabaran itu di perang Yarmuk
Pembuktian dari sang Saifulloh Al Maslul
Generasi awal pewaris sastra kebajikan
Yang membuka mata hati dengan tajam
Merangkai imajinasi ketepatan sebuah perjuangan
Seperti keteguhan pilihan hidup Mush’ab bin Umair
Yang teguhkan bendera Islam di atas lapisan nyawa sang ibu
Seperti wejangan lama keZuhudan Fudhail bin Iyadh
Yang getarkan hati harun Ar Rasyid untuk mengerti
Bagi hutang jejak kita pada sang Robbul Izzati
Atau PR ilmu kita terhadap kesolehan
Maka lihatlah lebih dalam dengan mendengar
Dan mengerti lebih jauh dengan menyimak
Di sudut batas ketekunan dan keteguhan
Karena hidup tak hanya selembar daun telinga
Terjagalah jejak-jejak kesolehan, terjagalah dalam Nikmat & Ridho Alloh …


Selasa, 15 November 2011

Cerita antara Aku & Ayah


Oleh : Abdurrahman Pasaribu
                                              ”Terima Kasih Ayah”

       Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah!!!.. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata...
Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku.

Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.
Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.

         Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku.
Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Tuhan selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata :
"Terima Kasih Ayah”  ^_*


Sebuah Renungan Kisah Cinta Yang Telah Berlalu


Sebuah Renungan Ceritaku

Oleh : Abdurrahman Pasaribu
Untuk Sebuah Renungan

              Adakah seorang insan yang mengerti, apakah arti kehidupan ini? Sempat aku mencari arti kasih sayang abadi, namun yang kutemui hanyalah ilusi. Sebuah ilusi dari fantasi kosong yang tak bertepi. Apakah salah hati ini? Ingin merasakan CINTA yang suci. Apakah arti sebuah cinta sejati? Apakah itu juga sebuah ilusi? Jika benar, apalah arti semua ini? Sudah banyak hari kujalani. Semua tetap hanyalah ilusi. Ilusi yang tiada miliki arti.
Namun akhirnya satu hal kusadari, hanya Tuhan yang sungguh-sungguh mengerti tentang semua arti kehidupan ini. Kita hambanya hanya mampu mencari, hingga semuanya mampu dimaknai.
Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengadu, hidup adalah untuk mengolah diri. Membalik pikiran dan hati. Memasuki rahasia dibalik rahasia dalam mengukir luasnya dunia dan dalamnya samudra.
Kita menjalankan kebijakan dari Sang Pemilik kebijakan. Bukannya demi surga atau neraka, tetapi demi harga diri kita sebagai makhluk sempurna.
Sesungguhnya kita bukanlah kotoran yang melekat di dunia pana ini. Kita menangis dan tersenyum, bukanlah karena peran belaka, tetapi karena itulah keindahan dunia.
Pernah kurasakan tangan-tangan cinta sang hawa membelai dan membuaiku sampai ke puncak setinggi Mahameru. Pernah pula kurasakan bunga-bunga indah mekar di taman hatiku. Juga! pernah pula kurasakan jari-jari cinta itu mencabik-cabik setiap serambi jantungku dan mencabut kembali bunga-bunganya di tamanku.
         Andai kutahu cinta ini akan menyakitiku??? Takkan kubiarkan hati ini tak tersadar. dan takkan kubiarkan hasratku terlalu mengumbar. Andai aku mempunyai keteguhan, akan kuikat tarian yang menguatkan panggung hati yang rapuh. Akan kubunuh lagu-lagu cinta yang meneriakkan angan-angan dan takkan kubiarkan rasa ini memetik senar-senar harapan.
Aku mengerti saat langit kehabisan warna, yang ada tinggal hitam pekat. Tiada ruang atau waktu, yang ada tinggal sebuah kekosongan.
Saat terakhir genggaman tangan ini kau lepaskan, kuyakin hatimu mengisakkan tangis yang mencoba sembunyi di balik kedua senyum pipi lesungmu. Kau telah mengakhiri semuanya malam itu. Senyumku adalah refleksi doaku untukmu. Sama halnya kecupan mesraku saat malam-malam sebelumnya. Memang aku tak pernah pasti, tapi yang pasti kita tak perlu terlalu pasti.
Bersama debur ombak yang memecah indah, melangkahlah dengan pasti. Lupakanlah kisah penuh makna diantara kita. Sembunyikan sedihmu di kemilau pasir di pantai; sirnakan isak tangismu di temaram senja; dan! ketika takdir ini telah membawaku jauh, tersenyumlah dengan tulus padanya karena sesungguhnya dia lebih membutuhkanmu. Biarkanlah senja berjalan sendiri tanpa malam.
         Cinta??? Entahlah, apakah kata itu berarti lagi bagiku? Akankah aku akan merasakan kembali keindahannya? Rasanya mustahil sesuatu yang takkan pernah kubiarkan melintas kembali dalam hidupku (cintamu). Walaupun dulu, rangkaian kata-katanya mampu menggapai relung jiwaku dan Luapan kalimatnya mampu membuatku berpaling sejenak menikmati keindahan rasa itu. Cinta! sesuatu yang tak pernah aku bayangkan, mampu mengusik kesunyianku. Hingga saat ini semuanya telah berlalu.
Kini aku kembali lagi. Aku adalah kata-kata dan kata-kata adalah syurgaku. Rangkaian kalimat panjang akan membuai mesra diriku. Menari-narikan mimpi dalam balutan kata-kata dan membingkai rasa dalam bait-baitnya. Aku akan bercinta dengan kata-kata dan akan merangkainya menjadi satu kenangan suka tiada duka, walaupun biduk di langit masih kering tertawa melihatku yang tetap bercumbu dengan khayal.

Mengembalikan Jati Diri Bangsa






Oleh : Abdurrahman Pasaribu

Mengembalikan Jati Diri Bangsa sebuah ajakan yang bersifat nasionalisme yang saat ini kian pudar, khusunya di lingkungan generasi muda. Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia sudah selayaknya kita bangkitkan kembali sejak saat ini,  sejak dini, dan di mulai dari diri kita sendiri meskipun hal tersebut hal kecil.


Masih terasa di sanubari kita semua, semangat kemerdekaan RI 64 tahun silam dengan hadirnya lagu yang mengobarkan jiwa nasionalisme seperti lagunya Netral ” Garuda Didadaku” lagunya Saykoji “Merah Putih” dan juga sebuah film di motori anak bangsa yang menumbuhkan semangat patriotisme yang di muat di BeritaJitu.Com akhir akhir ini dan masih banyak lainya.  Semua itu tidak lain untuk memasukan unsur jiwa memiliki, mencintai atas Tumpah darah indonesia tercinta ini yang kian hari kian terpuruk yang tujuan akhirnya akan tumbuh semangat Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini.
Sebagai pengobar semangat dan pemanis tulisan ini, saya kutip potongan lirik lagunya saykoji
Kami tidak takut, garuda di dadaku
semangat empat puluh lima, ada padaku
aku tergugah untuk berani rasanya
bangsaku, INDONESIA NAMANYA!
Merah putih berkibar begitu gagah
cerminan akan bangsa yang perkasa
kuhormati dengan penuh rasa bangga
indonesiaku bersatu sepanjang masa
Memang diakui Mengembalikan Jati Diri Bangsa tidak bisa kita buat dalam satu malam, perlu waktu dan proses panjang. Setidaknya sebagai blogger pemula, saya bisa menulis ajakan untuk mengembalikan citra bangsa dan jati diri bangsa indonesia lewat secarik postingan di blog yang kumel ini, lewat layar lcd yang setiap hari menemaniku.
Contoh sederhana yang patut kita lakukan, adalah bersikap layaknya orang indonesia yang berPancasila di manapun kita berada termasuk apabila kita sedang berada di negara asing. Dengan sikap bangsa indonesia yang ramah tamah saya yakin, orang luar negeri akan memahami bahwa kita punya harga diri yang patut di segani dan dihormati. Begitu juga apa bila kita kedapatan tamu orang asing di indonesia sudah sewajarnya jika kita beretika,jamu mereka sebaik mungkin yang kita bisa. Bisa juga kita berusaha melestarikan budaya leluhur kita, memakai dan bangga atas apa yang kita miliki. Apabila anda seorang ayah maupun ibu mari kita kenalkan anak anak kita warisan budaya seni dan adat istiadat indonesia ke generasi kita agar budaya indonesia tetap terjaga. Saya yakin lambat laun proses mengembalikan jati diri bangsa ini kan terwujud.
Dengan bersikap saling teposeliro dan saling menghormati tetangga dan bangsa sendiri, memakai produk dalam negeri yang bagus dan dengan sebaik baiknya akan mencitrakan semangat kebersamaan dan pada akhirnya bangsa lain akan salut pada kita. Secara pribadi saya sangat menyukai cerita masa lampau saat kakaek dan nenek saya bercerita akan loh jinawinya indonesia di masa lampau, saya kira anda demikian. Harapan saya apapun itu wujudnya, Wahai Putra Bangsa banggalah sebagai bangsa indonesia, di sisni kita hidup, disini kita menghirup udara, disini kita mengukir cita, menggapai asa, disini generasi kita akan kita lahirkan untuk di kenang 100 tahun lagi, di tanah ibu pertiwi, disini di negara Indonesia Jaya.
Kita punya jati diri yang layak kita pertahankan karena kita adalah macan Asia dan kita adalah bagian dari Indonesia Trully Asia. Mari lakukan apa yang bisa kita untuk lakukan untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa sesuai kapasitas kita masing masing. Ayo Bangsa Indonesia, Revolusimu belum selesai! ada tugas Mengembalikan Jati Diri Bangsa.

Mari bersama kita pasti bisa berawal dari yang terkecil dan dari diri sendiri..


Tak ada yang tak mungkin !!!

Salam Satu Jiwa

Jumat, 19 Agustus 2011

Seorang Utusan ALLAH Imam Mahdi Untuk menghancurkan Kezaliman( Dajjal )& menegakkan Keadilan Di Muka Bumi Sebelum Kiamat Tiba..






Oleh : Abdurrahman Pasaribu


KEDATANGAN IMAM MAHDI
Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Hal ini diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani.
Telah bersabda Rasulullah SAW: “ Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah sebagai berikut:
“ Telah bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
Tentang kemunculan Imam al Mahdi di akhir zaman ini memang banyak disebutkan didalam berbagai hadits Nabi saw bahkan hingga mencapai tingkatan mutawatir secara maknawi, sebagaimana dikatakan oleh Imam Syaukani,”Hadits-hadits Nabi saw tentang Imam Mahdi yang dapat dijadikan sebagai pegangan diantaranya adalah 50 hadits yang terdiri dari hadits-hadits shahih, hasan, dhaif dan munjabir. Sebagian besar dari hadits tersebut tidak diragukan lagi adalah hadits-hadits mutawatir, yang tidak ada keraguan didalamnya.”

Diantara hadits-hadits itu adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Al Mahdi berasal dari umatku, yang akan diishlah oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dan telah dishahihkan oleh Al Banni didalam kitab “ash Shahihah”)
2. Sabda Rasulullah saw,”Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim, Ahmad)
Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta’ didalam fatwanya no 2844 menyebutkan :
“Hadits-hadits yang menyebutkan tentang kemunculan al Mahdi amatlah banyak yang berasal dari berbagai jalan dan telah diriwayatkan oleh para imam hadits. Kelompk ahli ilmu telah menyebutkan bahwa hadits-hadits itu mutawatir secara maknawi, diantara mereka adalah Abul Hasan al Aajiri, al Alamah as Safarini didalam bukunya “Lawami’ al Anwar al Bahiyah” dan al ‘Alamah asy Syaukani didalam risalahnya yang dinamakan “at Taudhih fii Tawaatur Ahadits al Mahdiy wa ad Dajal wa al Masih” serta berbagai ciri-ciri yang telah masyhur disebutkan diberbagai hadits diantaranya,”Bahwa (dia) akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran setelah (bumi) dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan.”.
Tidak diperbolehkan bagi seorang pun yang meyakini bahwa fulan bin fulan adalah al Mahdi hingga telah terkumpulnya berbagai ciri-cirinya seperti yang telah dijelaskan oleh Nabi saw didalam berbagai hadits shahih dan yang paling penting adalah,” (dia) akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran…” (al Hadits)”—(Lajnah ad Daimah juz IV hal 355)
Berikut beberapa hal yang tekait dengan kemunculan al Mahdi sebagaimana dijelaskan oleh beberapa riwayat hadits Rasulullah saw :
Ciri-ciri fisik al Mahdi :
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Said al Khudriy mengatakan,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,’al Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar dan berhidung mancung…” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim. Hadits ini telah dihasankan oleh Al Banni didalam kitab “Takhrijul Misykat”)
Tanda-tanda akan kemunculan al Mahdi, diantaranya :

1. Keringnya sungai eufrat.
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa gunung emas akan muncul dari kekeringan (terbukanya) sungai eufrat maka manusia akan saling berbunuh-bunuhan di atasnya, dan akan terbunuhlah pada tiap-tiap seratus sebanyak sembilan puluh sembilan.”

Maka peristiwa ini terjadi pada saat kemunculan al Mahdi sebagaimana yang dikatakan al Hafizh Ibnu Hajar,”Dan barangkali ini merupakan penyebabnya mengapa Imam Bukhori memasukkan hadits ini dalam kitabnya pada bab Khurujun Naar (keluarnya api).”

2. Munculnya Bintang Berekor
Al Barzanji menyebutkan bahwa diantara tanda yang paling dekat sekali dengan kemunculan al Mahdi adalah terbitnya bintang berekor yang bercahaya. Dalam sebuah riwayat yang shahih—sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya dari Ibnu Abbas—bahwa Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abdullah bin Abu Malikah dimana ia berkata,”Pada suatu pagi saya pergi kepada Ibnu Abbas. Lalu ia berkata,’Semalam aku tidak bisa tidur sampai pagi.’ Aku bertanya,’Apakah sebabnya?’ Beliau menjawab,’Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor telah terbit karenanya aku merasa cemas akan kedatangan asap yang sudah mengetuk pintu, hingga aku tidak dapat tidur sampai pagi.” (Umur Umat Islam hal 269 – 271)
Tempat kemunculannya :
Pada dasarnya tidak ada riwayat shahih yang secara tegas menunjukkan tentang kapan dan dimana al Mahdi akan muncul. Ada tiga pendapat tentang tempat kemunculannya :

1. Al Mahdi akan keluar dari arah timur sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul “al Fitan Wa al Malahim”.
2. Al Mahdi akan keluar dari arah barat atau maghrib, ini pendapat Imam al Qurthubi.
3. Al Mahdi berasal dari penduduk Madinah yang kemudian melarikan diri ke Mekah. Akan tetapi didalam sanad hadits yang menerangkan hal ini terdapat perawi yang dikatakan mempunyai cacat. (Umur Umat Islam hal 71 – 72)
Pembaiatannya :
Adapun tentang pembaiatannya maka telah diterangkan oleh berbagai hadits baik yang secara impilisit maupun eksplisit menunjukkan hal itu, diantaranya adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (ka’bah) maka diutuslah seorang utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir maka mereka terbenam ditelan bumi.” (HR. Muslim) –al Qurthubi didalam kitab “at Tadzkiroh” mengatakan bahwa tanda-tanda kemunculannya (al Mahdi) adalah tentara yang dibenamkan itu adalah tentara yang keluar menuju Mekah untuk memerangi al Mahdi.”
2. Sabda Rasulullah saw,”Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut kab’bah.” (HR. ahmad)
Kemudian jika anda meminta informasi tentang sudah datangnya Imam Mahdi dan telah dibaiat maka hanya Allah saja yang mengetahuinya. Kemunculan imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar dari kiamat. Pada umumnya tanda-tanda kecil itu sudah terjadi; seperti diutusnya Nabi Muhammad saw, terbelahnya bulan, orang-orang bodoh menjadi pemimpin, menyia-nyiakan amanat, penghalalan dan pelegalisasian zina, penghalalan sutera dan minuman keras dan lainnya.
Sementara tanda-tanda besar hingga hari ini belumlah terlihat—wallahu a’lam—seperti : kemunculan dajjal, turunnya Nabi Isa as, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari tempat terbenam, keluarnya binatang bumi dan lainnya.
Dikarenakan kemunculan al Mahdi adalah antara tanda-tanda kecil dan besar itu maka sejak zaman raja-raja islam banyak orang yang memberikan sebutan al Mahdi kepada orang-orang tertentu diantara mereka karena setiap mereka menyangka bahwa akhir zaman adalah zaman mereka. 

Kepemimpinan Imam Mahdi
Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks Al-Aqsa.
Diantara kaum muslimin ada yang mengatakan bahwa al Mahdi adalah Umar bin Abdul Aziz dikarenakan kesuksesan didalam memegang kekhilafahan dan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Atau pada masa Daulah Fathimiyah yang menegakkan daulahnya pertama kali di sebelah barat (Maghrib) yang kemudian dialihkan ke Mesir dan mengalami perluasannya di sana. Ada yang mengatakan bahwa al Mahdi adalah pemimpin revolusi Sudan, atau apakah mungkin Sufi Muhammad pemeran utama dalam penegakan hukum islam di Lembah Swat adalah al Mahdi yang ditunggu maka kita tidak bisa memastikan kebenaran itu semua sebelum dibuktikan oleh ciri-ciri maupun tanda-tanda tentang kemunculannya sebagaimana diterangkan oleh hadits-hadits yang telah disebutkan diatas.
Walahu A’lam


Jumat, 12 Agustus 2011

ANEKA BUKTI DARI BIBLE BAHWA YESUS ADALAH HAMBA ALLAH DAN BUKAN SEKUTUNYA





Oleh : Abddurrahman Pasaribu


YESUS DAN SYAITAN DALAM BIBLE
------------------------------------------------------------
 
Dalam MATIUS 4:6 dan 7 jelaslah diterangkan bahwa Yesus  itu
taat  dan  Allah adalah Rab dan Tuhan menurut sabdanya dalam
ayat 7: "Telah  tersurat  pula:  janganlah  engkau  mencobai
Allah  Tuhanmu."  Dalam  fasal  itu  kita  baca  bahwa Iblis
membawa Al-Masih dari tempat ke tempat ...  Bagaimana  Iblis
dapat  membawa-bawa Tuhan? Mahasuci Allah; Ia adalah di atas
segala fitnah (blasphemy).
 
Kemudian Iblis memerintah Yesus menyembah  sujud  kepadanya,
lebih lagi membujuk dengan sekalian kerajaan serta kemuliaan
dunia  ...  Bagaimana  Iblis  sampai   berani   mengemukakan
keberanian   yang   demikian   kepada   Khaliknya?...,   dan
sesungguhnya ketika  Iblis  menghendaki  Yesus  melaksanakan
aneka  perintahnya,  Yesus menjawab dan bersabda bahwa telah
tersurat  (dalam  Kitab-kitab  yang  terdahulu):  "Hendaklah
engkau   menyembah   Allah   Tuhanmu,  dan  beribadah  hanya
kepadaNya saja." (Matius 4 10) ...
 
ANAK-ANAK ALLAH
------------------------------------------------------------
 
Yesus belum pernah menamakan dirinya "Putera Allah"  (sejauh
saya   mengetahuinya),   tetapi  beliau  biasanya  menamakan
dirinya "Anak-manusia"  (Lihat  Markus  2:1),  dan  walaupun
beliau mendengar orang-orang memanggilnya "Putera Allah" dan
menurut Bible, tidak berkeberatan, beliau  tidak  menganggap
bahwa  panggilan  itu  bukan  semata-mata  bagi dia sendiri,
karena memang istilah Perjanjian Lama dan  Baru  itu,  yakni
"Putera  Allah," untuk orang yang taqwa dan salih ... begitu
pula dalam Matius  5:59  kita  baca:  "Berbahagialah  segala
orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut
anak-anak Allah" ... dan dalam  Matius  5:45:  "Supaya  kamu
menjadi anak-anak  Bapamu  yang disurga;"  Yahya 1:12 - "...
kepada mereka itulah diberinya hak  akan  menjadi  anak-anak
Allah, yaitu kepada segala orang yang percaya akan namanya."
 
Dan dalam Lukas 3:38 menamakan Adam, I-Tarikh 28:6 menamakan
Soleiman,  Lukas  3:22  menamakan   Yesus,   Keluaran   4:22
menamakan  Israel  dan  Yermia  3:9 menamakan Efrayim: "anak
Allah," ada kalanya "anak  Sulung  Allah."  Dalam  Rum  8:14
tertulis:  "Karena  seberapa banyak orang yang dipimpin oleh
Roh Allah, maka itulah anak-anak Allah." Dalam I Yahya 3:10-
"Di  dalam  hal  ini  telah  nyata  segala anak Allah dengan
Iblis" ...
 
Ayat-ayat  terakhir  ini   jelas   menafsir   istilah   yang
diwariskan  dari  orang  Yahudi,  "Anak  Allah"  secara kias
(allegorical).
 
ALLAH SANG BAPA
------------------------------------------------------------
 
MATIUS 5:48: "Sebab itu hendaklah kamu  ini  sempurna,  sama
seperti Bapamu  yang  di surga sempurna adanya."  ... Matius
6:1 " ... jikalau demikian, tiadalah  kamu  mendapat  pahala
dari pada Bapamu yang di surga." ... Matius 7:21 - "Bukannya
tiap-tiap orang yang menyeru Aku, Tuhan, Tuhan akan masuk ke
dalam kerajaan surga; hanyalah orang yang melakukan kehendak
Bapaku yang di surga."  (N.B.  Disini  dipersamakan  Kristus
dengan  Allah). Nyatalah dari saduran-saduran tersebut dalam
Bible bahwa istilah "Bapa" di banyak tempat digunakan  untuk
Allah  dan  tak pernah semata-mata untuk Al-Masih (Yesus) ...
Matius 11:25 - "Pada waktu itu berkatalah Yesus demikian: Ya
Bapa,  Tuhan Langit dan Bumi. Aku memuji Engkau sebab Engkau
melindungkan  perkara  ini  dari  pada  orang  budiman   dan
berpengetahuan, dan menyatakan dia kepada kanak-kanak" ...
 
YESUS YANG BERDOA
------------------------------------------------------------
 
MATIUS 14:23 - "Setelah sudah disuruhkannya orang banyak itu
pulang,  Ia  pun  naik ke atas gunung hendak berdoa (pray)."
Jika Yesus adalah  Tuhan  atau  sebagian  dari  Tuhan,  maka
kenapa   beliau   berdoa?   Sebenarnya,  berdoa  itu  selalu
merupakan suatu permohonan dari seseorang  yang  menyerahkan
diri,    karena    memerlukan    dan   bergantungan   kepada
belas-kasihan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
 
KISAH BIBLE
------------------------------------------------------------
 
MATIUS 15:22 -28 - "Maka  adalah  seorang  perempuan  Kanani
datang  dari  jajahan  itu,  serta  berteriak,  katanya: "Ya
Tuhan, ya Anak Daud, kasihankanlah hamba; karena anak  hamba
yang perempuan dirasuk setan terlalu sangat." Tetapi sepatah
kata pun tiada jawaban oleh Yesus kepada perempuan itu. Maka
datanglah   murid-muridnya   meminta   kepadanya:  "Suruhlah
perempuan itu pergi, karena ia berteriak-teriak di  belakang
kita."  Maka  jawab Yesus, katanya: "Tiadalah Aku disuruhkan
kepada yang lain hanya kepada segala domba yang  sesat  dari
antara  Bani  Israil."  Maka  datanglah  perempuan itu sujud
menyembah Dia, katanya: "Ya Tuhan, tolonglah hamba."  Tetapi
jawab   Yesus,  katanya:  "Tiada  patut  diambil  roti  dari
anak-anak,  lalu  mencampakkan  kepada  anjing."  Maka  kata
perempuan  itu:  "Benarlah,  ya Tuhan, tetapi anjing itu pun
makan segala remah-remah yang jatuh dari atas meja tuannya."
Lalu  jawab  Yesus, serta berkata kepadanya: "Hai perempuan,
besarlah  imanmu;  jadilah  bagimu   sama   seperti   engkau
kehendaki."  Maka  sembuhlah anaknya yang perempuan itu pada
ketika itu juga.
 
Dalam kisah tersebut di atas ada  beberapa  hal  yang  tidak
dapat diterima dan patut dicatat:
 
1. Kurang  belas-kasih  dan  cinta-kasih  dituduhkan kepada
   Yesus.
 
2. Beliau pun  dituduh  membeda-bedakan  dengan  merendahkan
   suku lain dan mengagungkan sukunya sendiri.
 
3. Beliau  juga  dituduh  menyombongkan  keturunan sukunya,
   dengan menyamakan suku-suku lain sebagai "anjing."
 
4. Seorang perempuan jahiliyah dan musyrikah berdebat dengan
   beliau dan menang.
 
YESUS SEORANG NABI TUHAN
------------------------------------------------------------
 
MATIUS  19:  16,  17  -  Maka  tiba-tiba  datanglah  seorang
kepadanya,  serta  berkata: "Ya Guru, kebajikan apakah patut
hamba perbuat, supaya beroleh hidup yang kekal?"  Maka  kata
Yesus  kepadanya:  "Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku
dari hal kebajikan? Ada Satu yang baik, yaitu Tuhan.  Tetapi
jikalau  engkau mau masuk kepada hidup, turutlah hukum-hukum
itu." Dari ayat-ayat tersebut, kita perhatikan  pengakuannya
tentang penyerahan dirinya, taatnya kepada Tuhan.
 
MATIUS  21:45,  46  -  "Apabila kepala-kepala imam dan orang
Parisi   itu   mendengar   segala    perumpamaannya,    maka
diketahuinya  bahwa  mereka itu sendiri yang disindirkannya.
Maka tatkala mereka itu mencari jalan hendak menangkap  Dia,
datanglah  takut  mereka itu akan orang banyak, karena orang
banyak itu menilik Dia seorang nabi."
 
Ini sebetulnya ada satu dari pada aneka bukti melawan mereka
yang  percaya  akan  Ketuhanan  Yesus (Penjelmaan Tuhan, the
incarnation of God). Jika mereka ingin merenungkan saja.
 
YESUS SEORANG HAMBA ALLAH
------------------------------------------------------------
 
MATIUS 23:8 - "Tetapi janganlah  kamu  ini  dipanggil  orang
"Guru   Besar"  karena  Satu  sahaja  Guru  kamu  kendatipun
Kristus, maka  kamu  sekalian  ini  bersaudara"    Di   sini
jelaslah  terbukti bahwa Yesus adalah hamba Allah, dan hanya
ada satu guru, yaitu Dia adalah Allah  (Terjemahan  Inggeris
lebih terang dari pada saduran dalam bahasa Indonesia).
 
MATIUS  23:9  -  ,,Dan  janganlah kamu memanggil "Bapa" akan
barang seorang pun di dalam dunia ini,  karena  Satu  sahaja
Bapa  kamu,  yaitu  yang  ada  di surga." Dari ayat ini kita
dapat mengerti bahwa "bapa dan anak" hanya mengandung maksud
akan  hubungan Tuhan dan para hambaNya dalam makna umum, dan
bukannya hanya bagi Yesus. Matius 24:36 - "Tetapi akan  hari
dan  ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun
malaekat yang di surga atau anak itu, melainkan  hanya  Bapa
sahaja."  Dengan lain kata, pengetahuan Yesus tidak sempurna
seperti halnya dengan lain-lain orang, dan hanya Allah  Yang
Maha Mengetahui. Matius 26:39 - "Maka berjalanlah Ia (Yesus)
ke hadapan sedikit, lalu sujudlah Ia  berdoa,  katanya:  "Ya
Bapaku,  jikalau boleh, biarlah kiranya cawan ini lepas dari
padaku ..."
 
Teranglah bahwa Yesus tidak mengetahui kehendak  Ilahi,  dan
kita  melihat  bahwa  beliau adalah seorang hamba Allah, dan
semata-mata Allah-lah yang dapat menyebabkan perubahan ...
 
PENGHIMPUNAN DARI BIBLE
------------------------------------------------------------
 
MATIUS 27: 7, 8 - "Lalu  bersepakatlah  mereka  itu  membeli
dengan  uang  itu sebidang tanah tukang periuk, akan menjadi
tempat pekuburan orang keluaran. Itulah sebabnya  tanah  itu
dinamakan Tanah Darah, hingga hari ini." ... Dari kedua ayat
ini  kita  mengerti  bahwa  Perjanjian  Baru  tidak  ditulis
sewaktu  hayatnya Yesus, tetapi lama setelah timbulnya aneka
kejadian   tersebut   dan   sekedar   perkara-perkara    itu
diputarbalik  teringat  pada  orang-orang ... Matius 27:46 -
"Maka sekira-kira pukul tiga  itu  berserulah  Yesus  dengan
suara  yang  nyaring:  "Eli,  Eli, lama sabachtani" artinya:
,,Ya   Tuhanku,   Ya   Tuhanku,   apakah   sebabnya   Engkau
meninggalkan aku?" ...
 
Penerimaan  orang  Nasara  Yesus  yang  berteriak  kata-kata
tersebut  sedangkan  beliau  lagi  disalib,  merupakan  satu
penghinaan  besar  baginya, karena kata-kata itu hanya dapat
diucap oleh orang yang  tidak  percaya  Tuhan.  Selanjutnya,
tidak bisa dipercaya bahwa kata-kata demikian datangnya dari
seorang Nabi, karena Allah tidak pernah ingkar janjinya  dan
para Nabi semua tahu benar akan hal ini.
 
YESUS PENDAKWA KEESAAN TUHAN
------------------------------------------------------------
 
YOHANES 17:3 - "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka
itu  mengenal  Engkau,  Allah  yang Esa dan Benar, dan Yesus
Kristus yang telah Engkau suruhkan itu." ...  Markus 12:28 -
30 - "Maka datanglah seorang ahli Torat; setelah didengarnya
bagaimana  mereka  itu  berbalah-balah  sedang  diketahuinya
bahwa  Yesus  sudah  memberi  jawab  yang baik, lalu ia pula
menyoal Dia, katanya: "Hukum  yang  manakah  dikatakan  yang
terutama  sekali?  Maka  jawab  Yesus kepadanya: "Hukum yang
terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israil, adapun  Allah
Tuhan  kita,  ialah  Tuhan  yang  Esa; maka hendaklah engkau
mengasihi Allah Tuhanmu  dengan  sebulat-bulat  hatimu,  dan
dengan  segenap  jiwamu, dan dengan sepenuh akal-budimu, dan
dengan segala kuatmu": ini merupakan rukun yang pertama  ...
Markus  12:32  -  "Lalu kata ahli Torat kepadanya: "Ya Guru,
amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa  adanya,
dan tiada yang  lain,    melainkan  Allah"    Markus 12:34 -
"berkatalah Yesus kepadanya: "Engkau tiada  jauh  lagi  dari
pada   kerajaan   Allah"   ...  Dari  ayat-ayat  ini,  Yesus
menyaksikan bahwa Tuhan adalah Allah  yang  Esa,  tiada  ada
lain   dari   Allah,   dan  siapa  saja  yang  percaya  akan
Ke-EsaanNya, maka  ia  dekat  dengan  kerajaan  Allah.  Oleh
karena    itu   siapa   yang   menyekutukan   Tuhan   dengan
sekutu-sekutu atau percaya akan  Trinitas,  ia  jauh  sekali
dari Kerajaan Allah, dan siapa yang jauh dari Kerajaan Allah
ia adalah musuh Allah ... Matius 24:36 - "Tetapi  akan  hari
dan  ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun
malaekat yang di surga atau Anak itu, melainkan  hanya  Bapa
sahaja." (Cf. Quran 33:63).
 
Ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus tunduk kepada Allah dan
bahwa  beliau  tidak  ada  bagiannya  dalam  Ketuhanan   dan
sangkaan bahwa beliau adalah penjelmaan Allah merupakan satu
bid'ah dari orang-orang Kanaan ... Yahya  20:16-18  -  "Lalu
berkatalah  Yesus  kepada  Maryam;  Maka berpalinglah Maryam
sambil sembahnya dengan  bahasa  Ibrani:  "Rabbuni"  artinya
Guru.  Maka  Yesus pun bersabda kepadanya: "Janganlah engkau
menyentuh aku, karena belum aku  naik  kepada  Bapa,  tetapi
pergilah engkau kepada segala saudaraku, dan katakanlah pada
mereka itu: Aku naik kepada Bapaku dan  Bapamu,  dan  kepada
Tuhanku  dan  Tuhanmu.  "Maka  pergilah Maryam Magdalena dan
mengkhabarkan kepada murid-murid itu,  katanya:  "Aku  sudah
berjumpa  dengan  Tuhan.  Dan lagi katanya kepada mereka itu
bahwa ia sudah mengatakan segala perkara itu kepadanya." ...
Dari  cerita  di  atas,  Yesus jelas menyaksikan bahwa Allah
adalah  Allahnya  dan   Allah   mereka,   tidak   membedakan
sedikitpun  antara  beliau  dan  mereka  dalam  melaksanakan
ibadat terhadap Allah yang Esa.  Siapa  yang  percaya  bahwa
Yesus Kristus adalah Allah membuat sesungguhnya suatu fitnah
(blasphemy) terhadap Allah, dan  mengkhianati  Al-Masih  dan
semua para Nabi dan Rasul Allah ...

ALKITAB (BIBLE) Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya Serta Hal-hal yang Bersangkutan


Benang Merah Islam-Kristen


Oleh : Abdurrahman Pasaribu

Assalamu'alaykum Wr. Wb.
2Ti 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Berdasarkan ayat Bible diatas, sejenak kita hentikan dahulu segala macam pemikiran yang rumit-rumit yang disertai dengan perdebatan yang sengit yang hanya akan menciptakan suatu adu argumen berputar kata antar umat beragama.

Mari kita sama-sama melihat dan mempelajari keabsahan Bible sebagai firman Allah dengan melakukan rujukan dari berbagai sudut pandang, dengan penuh kejujuran, objektif dan ilmiah yang akan dikembalikan rujukan tersebut kepada AlQur'an yang diakui oleh penganut Islam sebagai firman Allah, pelanjut Kitab Taurat Musa dan pelanjut Kitab Injil 'Isa Almasih.

Pada bagian pertama, adalah menarik untuk langsung mengkaji tokoh utama didalam dunia Nasrani, yaitu Yesus Kristus atau Yahshua The Messiah atau juga yang disebut sebagai Nabi 'Isa Almasih putra Maryam dalam kalangan pengikut Muhammad Saw.

Sejarah kelahiran Yesus didalam Bible tercatat dalam Matius 1:18 adalah sebagai berikut :

"Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri."
(Matius 1:18)

Lebih detil lagi, Lukas memaparkan kelahiran Yesus ini dalam Injilnya :

"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria." (Lukas 1:26-27)

"Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu." (Lukas 1:28-29)

Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Lukas 1:30-33)

"Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."
(Lukas 1:34-35)

"...Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia."
(Lukas 1:37-38)

Dalam pasalnya, Lukas telah menceritakan kepada kita, bahwa disebuah kota bernama Nazareth, Allah telah mengutus seorang malaikat bernama Gabriel (didalam Islam disebut dengan nama Jibril) untuk mengabarkan kepada seorang perawan bernama Maria (didalam Islam dikenal dengan nama Maryam) perihal kelahiran seorang putra yang akan diperanakkan oleh Maria.

Maria dalam hal ini terkejut, betapa dirinya yang seorang perawan, belum memiliki seorang suami bisa melahirkan seorang anak. Namun sang malaikat dengan bijak mengatakan bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil untuk dilakukan dengan kekuasaan-Nya.

Disini kita belum akan membahas perihal status sang anak pada kalimah terakhir yang dilontarkan oleh sang malaikat kepada perawan Maria.

Marilah sekarang kita melihat konteks kelahiran manusia agung ini di AlQur'an yang dijabarkan dalam 2 Surah, yaitu Surah Ali Imran dan Surah Maryam.

Kisah yang terdapat dalam surah Maryam (surah ke-19) dimulai pada ayat ke-16 :

"Dan ingatlah Maryam yang tersebut didalam Kitab, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, dan ia mengadakan perlindungan dari mereka, lalu Kami mengirimkan kepadanya Ruh dari Kami, lalu ia menjelma dihadapannya sebagai seorang manusia yang sempurna."

Ia (Maryam) berkata: 'Sesungguhnya aku berlindung diri kepada Yang Maha Pemurah darimu, jika engkau adalah seorang yang bertaqwa'

Ia (Jibril) menjawab: 'Aku ini tidak lain adalah utusan Tuhanmu, untuk memberi kepadamu seorang anak yang suci'

Ia (Maryam) berkata:"Bagaimana aku bisa mempunyai anak, padahal belum pernah seorangpun menyentuhku dan aku bukan seorang penzinah ?"

Ia (Jibril) menjawab: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman:"Hal itu adalah mudah bagi-Ku, karena Kami hendak menjadikannya suatu tanda untuk manusia dan sebagai suatu rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah ditetapkan".

Maka ia (Maryam) mengandungnya, lalu ia pergi dengan kandungannya itu ke satu tempat yang jauh."

Dalam Surah Ali Imran (surah ke-3) dimulai pada ayat ke-45 hingga ayat 47:

"Ketika Malaikat berkata:"Wahai Maryam, sesungguhnya Allah mengabarkan kepadamu bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya Almasih, 'Isa putra Maryam, yang mulia didunia dan akhirat dan seorang dari mereka yang dihampiri. Dan dia akan berbicara kepada manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh" (QS. Ali Imran 3:45-46)

Ia (Maryam) menjawab: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh manusia ?". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:"Jadilah", lalu jadilah dia."
(QS. Ali Imran 3:47)

"Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil ..." (QS. Ali Imran 3:49)

Dari ayat-ayat AlQur'an, kita dapati satu keterangan, bahwa sebagaimana juga diceritakan oleh Lukas, seorang perawan bernama Maryam telah dikunjungi oleh seorang malaikat untuk mengabarkan kehendak Allah akan kelahiran seorang anak yang suci (kudus) yang diberi nama Almasih, 'Isa putra Maryam yang akan dimuliakan oleh Allah sebagai seorang Nabi dan Rasul kepada Bani Israel dengan tanda-tanda kenabiannya.

Dalam perbandingan Injil Lukas yang dihadapkan dengan ayat-ayat AlQur'an, kita bisa menemukan bahwa anak yang akan dilahirkan tersebut adalah karena kekuasaan dari Allah, dan anak tersebut lahir dalam keadaan suci (kudus)

Penyebutan bahwa Yesus alias 'Isa al-masih adalah seorang anak yang kudus tidak bisa langsung berarti bahwa dia merupakan anak Tuhan.

Disebut sebagai anak yang suci, adalah bahwa sang anak tersebut lahir bukan dari hasil perzinahan sebagaimana yang dituduhkan oleh umat Yahudi masa itu atas perawan Maria(m) dan juga bantahan atas dakwahan umat Yahudi yang telah mengubah isi kitab Taurat yang berisikan kecabulan para Nabi dan Rasul Allah yang diantaranya adalah leluhur Yesus, seperti Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.

Sebagaimana yang diceritakan oleh kitab II Samuel 11:2-5 bahwa Nabi Daud sudah berzinah dengan istri Uria yang bernama Batsyeba binti Eliam sehingga hamil dan selanjutnya pada kitab yang sama pada ayat ke-14 hingga 17, Nabi Daud mengirimkan surat kepada Yoab agar menempatkan Uria kebarisan depan dalam upaya membunuhnya sehingga istri Uria yang sudah ditiduri oleh Daud dapat dipersuntingnya sebagai istri resmi.

Dalam Injil riwayat Matius dituliskan bahwa Yesus adalah keturunan dari Nabi Sulaiman, sementara pada kitab Raja-raja pertama pasal 11:1-4 diceritakan betapa sang Nabi Sulaiman ini adalah manusia yang rakus wanita dan durhaka kepada Tuhan.

Jadi cukup beralasan sekali bahwa Allah melalui malaikat-Nya, menyebut bayi yang keluar dari perawan Maria(m) adalah bayi yang suci (kudus), bahwa dia itu bersih dari segala fitnahan Bani Israel, baik yang menyangkut tentang perzinahan ibunya maupun fitnahan mengenai perzinahan para leluhurnya.

Jika Yesus tetap dipandang sebagai anak Tuhan hanya karena dilahirkan tidak berbapak, mestinya secara logika, Adam jauh lebih tepat disebut sebagai anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, sebab terjadinya Adam tanpa berbapak dan tanpa beribu, apalagi Adam diciptakan dengan rupa Tuhan itu sendiri.

Ge 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita..."

Selain dari itu, perhatikan ulang jawaban malaikat pada Lukas 1:35 dan juga 1:37 bahwa kelahiran Yesus itu adalah berkat kuasa Allah yang tidak ada kata mustahil bagi-Nya, ini kembali bersesuaian dengan AlQur'an Surah Ali Imran ayat ke 47 dan Surah Maryam ayat 21 yang sudah kita tuliskan diatas.

Penyebutan anak Tuhan terhadap diri dan pribadi Yesus alias 'Isa ini dalam sejarah Bible tidak pernah sekalipun dibenarkannya, malah Yesus berulang kali menyatakan bahwa dia hanyalah anak manusia dan sekaligus juga merangkap sebagai utusan Allah kepada Bani Israil yang memiliki Tuhan.

Untuk pernyataan bahwa Yesus juga mengakui akan bertuhankan kepada Allah yang Esa :

"And Yahshua answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; Yahweh is our Elohim, Yahweh is one". (Mark 12:29)

Pernyataan Yesus pada ayat Bible diatas ini bisa ditemukan pula didalam kitab suci AlQur'an pada Surah Ali Imran ayat 51, dimana 'Isa al-masih putra Maryam berkata :

"Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhan kamu..." (QS. 3:51)

Jelas sekali, masing-masing kitab, Bible maupun al-Qur'an menyatakan akan keabsahan Allah selaku satu-satunya Tuhan yang diakui oleh Yesus al-masih.

"Whosoever shall receive one of such children in my name, receiveth me: and whosoever shall receive me, receiveth not me, but him that sent me." (Mark 9:37)

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30)

Kedua ayat Bible diatas juga merupakan pernyataan Yesus akan dirinya selaku utusan Allah yang tidak mampu berbuat apapun, bahkan terhadap dirinya sendiri sekalipun kecuali di-izinkan oleh Allah.

Hal ini juga memiliki padanan yang pas sekali didalam al-Qur'an, seperti pada Surah Ali Imran ayat 49 serta Surah Ar-Ra'd ayat 38 dibawah ini :

Dan Rasul kepada Bani Israil : "Sesungguhnya aku bawa kepada kamu satu mukjizat dari Tuhanmu, aku dapat membuat untuk kamu dari tanah seperti rupa burung; lalu aku tiup padanya, maka ia menjadi seekor burung Dengan SEIZIN ALLAH; dan aku menyembuhkan orang yang buta dan yang sopak; dan menghidupkan orang-orang yang mati Dengan SEIZIN ALLAH; dan aku bisa kabarkan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumah-rumah kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah satu tanda bagimu, jika kamu beriman". (QS. 3:49)

"Tidak ada kekuasaan bagi seorang Rasul mendatangkan suatu petunjuk melainkan dengan izin Allah." (QS. 13:38)

Bahwa Yesus merupakan seorang Nabi Allah, juga diakui oleh seorang perempuan dari Samaria yang melakukan dialog dengan beliau sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yohanes dalam Injilnya pada pasal 4:19 :

"The woman saith unto him, Sir, I perceive that thou art a prophet."
(John 4:19)

Bahwa Yesus harus diakui sebagai anak manusia :

"Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" (Yohanes 9:37)

"Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah."
(Lukas 12:5)

Yesus menolak dirinya disebut sebagai anak Allah dan dia menyatakan dirinya adalah anak manusia.

Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
(Matius 26:63-64)

Dan setelah hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke Mahkamah Agama mereka, katanya: "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus: "Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa." Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah." Lalu kata mereka: "Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-nya sendiri." (Lukas 22:66-71)

Betapa jelas sekali penolakan Yesus ini, dia tidak pernah membenarkan sebutan orang yang mengatakan dirinya sebagai putra Allah dan dia mempertegas bahwa dia hanyalah anak manusia. Jikapun orang menyebutnya sebagai anak Tuhan, maka dilontarkannya kalimat bahwa merekalah yang sudah mengatakan yang demikian, namun dia sendiri tidak mengatakannya melainkan sebagai anak manusia semata.

Al-Qur'an menggariskan :

Dan ketika Allah berfirman:"Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku sama sekali tiada mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib, Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu:"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka.". (QS. Al-Ma'idah 5:116-117)

Selain itu bantahan akan keTuhanan Yesus al-masih ini bisa juga ditemukan dalam Surah 4:171, 5:72-73-75.

Dengan demikian betapa banyak persamaan yang diungkapkan oleh al-Qur'an dan Bible mengenai status Yesus alias 'Isa al-Masih ini.

Disatu sisi lainnya, pernyataan Bible yang menyebutkan akan keanakan Tuhan yang ada pada diri Yesus, sebaiknya kita ambil dalam makna kias dengan menarik satu benang merah diantara ayat-ayat Bible lainnya.

Ayat yang cukup sering dijadikan dasar fondasi akan ketuhanan Yesus oleh umat Nasrani beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

"Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yohanes 10:38)

Ayat ini bisa kita tarik benang merah dengan ayat yang terdapat didalam Yohanes 17:21 dan 23 :

"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. "

"Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku."

Kalimat "Bapa dalam aku", dan muridnya pun jadi satu dengan Allah dan Yesus mempunyai pengertian bahwa Allah selalu menyertai Yesus dan para muridnya dimana dan kapan saja, sebagaimana pula sabda Nabi Muhammad Saw seperti : "Janganlah takut, sesungguhnya Allah beserta kita." Didalam Al-Qur'an juga dikatakan :

"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. 2:153 dan 8:46)

Bahkan para penyair sufi sering juga melantunkan syair "Dihatiku ada Allah", kalimah ini bukan berarti bahwa Allah bertempat didalam diri sang sufi, analogi ini juga bisa kita nisbatkan pada kalimat Yesus tersebut, sebab Allah tidak membutuhkan ruang, waktu dan tempat.

Selain itu, untuk menambah kelengkapan penjelasan bahwa anak Tuhan yang dipakaikan terhadap Yesus hanyalah satu kiasan, kita tarik lagi benang merah antar ayat-ayat Bible.

Kalimat anak Tuhan ini juga bisa kita temukan dalam berbagai ayat Bible lainnya yang merujuk pada pribadi atau golongan selain dari Yesus.

Daud disebut sebagai anak Allah yang sulung berdasarkan Mazmur 89:27
Yakub alias Israil adalah anak Allah yang sulung berdasarkan Keluaran 4:22 dan 23
Afraim adalah anak Allah yang sulung berdasar pada Yeremia 31:9
Adam disebut sebagai anak Allah berdasar Lukas 3:38

Selanjutnya tercatat pula adanya anak-anak Allah dalam :
Kitab Kejadian 6:2 dan 6:4,
Kitab Job 1:6 dan Job 2:1 serta Job 38:7

Bahkan salah satu kriteria untuk menjadi anak-anak Allah adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Matius pasal 5 ayat 9 dan juga Yohanes pasal 1 ayat 12:

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya".

Dengan demikian maka sebagai kesimpulan akhir dari semua ini adalah : Bahwa yang disebut selaku anak Allah itu merupakan manusia yang dicintai atau diridhoi Allah yang lazim juga dikenal sebagai para kekasih Allah atau mereka yang taat kepada perintah-perintah Tuhan.

Dalam hal ini, Allah menyatakan firman-Nya di Qur'an sebagai berikut :

"Dan mereka berkata: 'Allah mempunyai anak.", Mahasuci Dia !
Bahkan Dia-lah yang mempunyai apa-apa yang dilangit dan dibumi."
(QS. 2:116)

Mereka berkata:"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. 10:68)

Dan telah berkata orang-orang Yahudi dan Nasrani: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Tanyalah: "Kalau begitu, kenapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu ?" Kamu adalah manusia (biasa) yang telah diciptakan-Nya." (QS. 5:18)

"Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun." (QS Al-Ikhlash 112:1-4)

Catatan Tambahan :

1. Ayat-ayat Bible terjemahan Bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam artikel ini diambil dari Software SABDA(c)/OLB versi 7.03/Win32 yang bisa didownload pada alamat http://www.sabda.org/sabda, sementara ayat-ayat Bible terjemahan Bahasa Inggris dicuplik dari "The Restored Name King James Version of the Scriptures" yang bisa didownload dari alamat web site http://www.eliyah.com/Scripture/

2. Bagi yang belum mendapatkan artikel Isa al-Masih jilid 1 s/d 7, silahkan menghubungi via Japri atau silahkan merujuk kesitus saya dibagian Perbandingan Agama (Islam-Kristen) sub menu Seputar Isa al-Masih dan Maryam 
Wassalam,

Abdurrahman Pasaribu

Kamis, 11 Agustus 2011

Kisah Nyata seorang Pendeta dan jemaat di beri Hidayah ALLAH SWT







KISAH NYATA SEORANG PEMUDA ARAB YG MENIMBA ILMU DI AMERIKA 

Assalamu'alaikum Saudara Sejati KISAH NYATA SEORANG PEMUDA ARAB YG MENIMBA ILMU DI AMERIKA (sebuah hadiah kecil) Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh ...Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia j...uga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberinya hidayah masuk Islam. Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut. Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!" Sang pendeta pun mulai bertanya, 
1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya, 
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. limayang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7.. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata, 1. Satu yang tiada duanya ialah Allah subhanahu wa ta'ala. 2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12). 3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh. 4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an. 5. Limayang tiada enamnya ialah shalat limawaktu. 6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk. 7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3). 8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas kepala) mereka." (Al-Haqah: 17). 9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan **** 10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160). 11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudaraYusuf 12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60). 13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya. 14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah subhanahu wa ta'ala ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (At-Takwir: 18). 15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi YunusAS. 16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka," tak ada cercaaan terhadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19). 18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim. 19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (AlAnbiya': ) 20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua). 21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28). 22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang limawaktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari. Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah. " Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah." Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa. * Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.) ** Kisah nyata ini di ambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui internet, www.gesah.net <http://www.gesah.net/ > Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan akan menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akherat.. Apa yang menyebabkan hati-hati para pendeta itu masih tertutup bahkan cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya.. Semoga Allah Subhanahu wata'ala memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir.. amiin Wallahu'alam bish Showabb ==============================​== Banyak Foto...Silahkan bila berkenan tuk Tag, Share, copy sendiri atau oleh saudara2 yg lain. Smg bermanfaat saudaraQ Aamiin

Rabu, 10 Agustus 2011

Sifat Nasrani dan Yahudi Versi Al-qur'an








25 Sifat-Sifat Yahudi Dalam Al-Qur'an

1. Mendustakan Allah dan Berdusta Atas NamaNya
“Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.” Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imraan: 75).
“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. Al-Maa’idah: 64).
“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al-Masih itu putera Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”(QS. At-Taubah: 30).
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: “Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya”. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu adzab yang membakar”.” (QS. Ali ‘Imraan: 181).
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya, Dia mengampuni siapa yang dikehendakiNya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).”(QS. Al-Maa’idah: 18).
2. Senang Mendengar Kedustaan dan Menolak Kebenaran
“Hari rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:”Kami telah beriman”, Padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: “Jika diberikan ini (yang sudah dirubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah”. Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka memperoleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar.”(QS. Al-Maa’idah: 41).
“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.” (QS. Al-Maa’idah: 42).
3. Membangkang Terhadap Allah dan Selalu Berkhianat
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Maa’idah: 13).
4. Membangkang dan Menghina Terhadap Rasul
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya”. (QS. Al-Baqarah: 55).
“Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”.” (QS. Al-Maa’idah: 24).
“Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. tetapi setiap datang seorang Rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari Rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (QS. Al-Maa’idah: 70)
5. Membunuh Para Nabi
“Dan mereka membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan.”(QS. Al-Baqarah: 61)
Ibnu Katsir meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata: “Bani Israel pernah membunuh tiga ratus nabi dalam sehari kemudian pada sore harinya mereka membuka pasar sayur mereka (maksudnya seakan-akan tidak ada apa-apa).”
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg pedih.” (QS. Ali ‘Imraan: 21)
Ibnu Katsir meriwayatkan dari Ibnu Jarir dengan sanadnya bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Bani Israel pernah membunuh empat puluh tiga nabi dalam sesaat pada pagi hari. Kemudian bangkit tujuh puluh orang dari Bani Israel menyuruh para pembunuh tersebut agar berbuat kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar. Ternyata mereka semua juga dibunuh pada sore harinya. Mereka itulah orang-orang yang disebut Allah .
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali ‘Imraan: 112)
Berkata Ibnu Katsir: “Yang menjadikan mereka seperti itu adalah kesombongan, kedhaliman dan hasad (iri dengki).”
6. Mengkhianati Perjanjian
“Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman.” (QS. Al-Baqarah: 100)
“(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (QS. Al-Anfaal: 56).
7. Berhati Batu Bahkan Lebih Keras
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 74).
8. Suka Perang Mulut dan Perselisihan
“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 247)
9. Menyembunyikan Kebenaran dan Mengutamakan Penyesatan
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 42)
“Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),”(QS. An-Nisaa’: 156)
10. Bersifat Munafik
“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.” (QS. Al-Baqarah:14)
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah: 44)
“Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. kepada mereka dikatakan: “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)”. Mereka berkata: “Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu”. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.” (QS. Ali ‘Imraan: 167)
11. Lebih Mengutamakan Keuntungan Pribadi
“Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” (QS. Al-Baqarah: 87)
“Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 41)
12. Suka Melihat Kehancuran Orang Lain
“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. Al-Maa’idah: 64)
13. Hilang Rasa Sensitivitas Terhadap Kebenaran
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS. Al-Maa’idah: 78-79)
14. Suka Apabila Keburukan Menimpa Orang Lain
“Segolongan dari ahli kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.”(QS. Ali ‘Imraan: 69)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”(QS. Ali ‘Imraan: 118)
15. Membenci Apabila Orang Lain Mendapat Kebaikan
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”(QS. Ali ‘Imraan: 120)
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”(QS. An-Nisaa’: 54)
“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Baqarah: 105)
16. Selalu Berbuat Dosa dan Maksiat
“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya Amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.”(QS. Al-Maa’idah: 62)
17. Takabbur dan Merasa Superior Atas Umat Lain
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. dan kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (QS. Al-Maa’idah: 18)
“Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imraan: 75)
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih?. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya sedikitpun.” (QS. An-Nisaa’: 49)
18. Menghalalkan Segala Cara dan Memakan Harta Haram
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa’: 161)
19. Selalu Membuat Tipu Daya dan Beralasan Setiap Melakukan Pelanggaran
“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS. Al-Baqarah: 65)
20. Penakut dan Tidak Ksatria
“Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja”. (QS. Al-Maa’idah: 24)
“Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS. Al-Hasyr: 13)
“Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS. Al-Hasyr: 14)
“Mereka berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” (QS. Al-Baqarah: 249).
21. Tidak Mempunyai Etika Dalam Berbicara
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab: “Kami mendengar tetapi tidak mentaati”. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: “Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat).” (QS. Al-Baqarah: 93)
22. Pelit dan Kikir
“Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia.” (QS. An-Nisaa’: 53)
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Ali ‘Imraan: 180)
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,”(QS. At-Taubah: 34)
23. Egois dan Arogan
“Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?.” (QS. Ali ‘Imraan: 75)
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.”(QS. Ali ‘Imraan: 119)
24. Cinta Dunia dan Sangat Takut Mati
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 96)
25. Memalsukan Kitab-Kitab Suci
“Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.” (QS. Al-Maa’idah: 13).
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 79)
“Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?.” (QS. Al-Baqarah: 75).